Mungkin tulisan ini bisa dikategorikan latepost. Mungkin juga tidak. Karena ada tiga perspektif di dalamnya. Dulu, Kini dan Nanti. Tapi yang pasti inti tulisan ini tetap satu hati. Yaitu cerita tentang MKI. Pertengahan Maret 2015: Waktu itu saya masih jadi maba. Masih antusias-antusiasnya, Masih semangat-semangatnya dan masih gabut-gabutnya. Saya masuk ke sebuah fakultas yang entah ini sebuah fakultas atau event organizer. FEB sebutannya Fakultas Ekonomika dan Bisnis alias Fakultas Event Bersambung. Sadly, beberapa kali saya ikut oprec, beberapa kali juga saya ditolak. Antusiasme saya perlahan memudar. Dengan kepercayaan diri yang rendah, serta kemampuan persuasif dan pengalaman yang kurang, event atau organisasi mana sih yang mau nerima saya jadi bagian dari mereka? Saya akhirnya skeptis, "ah paling yang diterima dia lagi dia lagi" ngapain saya capek-capek daftar, capek-capek wawancara, toh udah keliatan yang bakal diterima siapa. Saya akhirnya memutuskan untuk gak ikut oprec-oprec kepanitian atau keorganisasian lagi. Sampai akhirnya sahabat saya, Carissa mengajak saya untuk ikut BEM. Lagi-lagi saya berpikir, apa ini gak bakal berakhir total waste seperti yang sudah-sudah? Tapi Carissa berhasil meyakinkan saya untuk mencoba mendaftar BEM. Dia meyakinkan bahwa BEM bisa melihat potensi tersembunyi calon anggotanya (what a cliche wkwk. but it was true). Tinggal saya yang bingung mau daftar divisi apa. Akhirnya setelah mencari informasi dan baca-baca profil BEM di majalah Value, saya memutuskan untuk mendaftar MKI (Media Komunikasi dan Informasi) dan HPM (Hubungan Internal dan Pengembangan Mahasiswa) yang menurut saya proker dan jobdescnya masih sesuai dengan passion saya. Setelah melewati tahap interview, saya harus mengerjakan tugas untuk training days. Tugas yang diberikan MKI waktu itu adalah tugas fotografi, ilustrasi dan menulis artikel 100 kata. Sedangkan tugas dari HPM waktu itu adalah hari bermain dan membuat proposal acara. Saat mengerjakan tugas dari MKI saya harus meminjam kamera sebab kamera saya ada di Jakarta dan akhirnya saya hunting foto sendirian ke benteng Vredeburg. Tapi Allah memang Maha pemberi petunjuk, hehehe. Saya merasa hasil foto di Vredeburg kurang bagus, saya sempet frustasi karena deadlinenya tinggal 2 hari. Namun ketika bercakap-cakap dengan dua orang backpacker yang sedang ke Vredeburg juga, saya malah mendapat informasi bahwa hari itu akan diadakan kirab menyambut hari nyepi bahkan sempat ada Presiden Jokowi di gedung depan Vredeburg. Saya merasa beruntung sekali, saya mendapat foto yang lebih baik, saya bisa ngobrol-ngobrol sama orang baru, saya bisa lihat kirab untuk pertama kalinya dan saya merasa seperti reporter. Menyenangkan! Tapi, saat mengerjakan tugas MKI saya juga sempat dilanda kebingungan. Tugas lainnya selain fotografi adalah membuat desain yang mengharuskan saya menggunakan graphic software. Memang saya sudah pernah menggunakan photoshop dan ilustrator sewaktu SMA. Tapi sudah lama saya tidak menggunakannya lagi dan jujur aja jadi agak kagok saat menggunakannya. But anyway, saya dinyatakan lulus training days dan lanjut ke tahap LT kok. Tahapan ini merupakan tahapan akhir seleksi pengurus BEM. Ya, lokasi LT kami waktu berada di sebuah desa di daerah Godean. Di tahap LT ini saya kembali wawancara dengan departemen yang saya pilih. Hanya saja kali ini dipisah antara staf dengan kepala dan wakilnya. Waktu itu saya malah dilanda keadaan dilematis. Training days yang diberikan HPM jujur membuat saya lebih mengenal anak-anak HPM lebih dalam daripada anak-anak MKI. Mereka dulu terlihat sangat welcome tanpa pressure (meskipun belakangan ternyata program HPM yang paling banyak pressure, thanks God you lead me the best way). Ditambah kepala HPM saat itu bilang bahwa tugas proposal training days saya adalah yang terbaik diantara pendaftar lainnya. Tapi entah kenapa saya tetap konsisten memilih MKI, mungkin emang udah jalannya :) Singkat cerita saya akhirnya diterima di MKI. Banyak banget hal baru yang saya dapatkan. Karena dulu kita biro, saya bertanggung jawab terhadap departemen HPM (intinya saya masuk HPM dalam wujud lain, hehe). Saya juga diamanahkan menjadi PJ Mading dan menjadi news desk reporter untuk majalah Value. Saya sendiri merasa enjoy dengan pekerjaan jurnalistik ini. Dan semenjak saya menjadi bagian dari MKI, entah mengapa skill saya mengenai desain dan dokumentasi pun menyebar ke seantero FEB. Saya di close-rec banyak event di feb tanpa harus ikut prosedur pendaftaran secara normal. Dan akhirnya saya kebanjiran event dengan semua posisi sebagai desain dan dokumentasi. Dalam semester 3 ini saya menjadi desdoc di 9 acara, mulai dari SIMFONI, KREASI, Ebol, Sensation, Student Week, GMEF, LT BEM dan Farewell BEM. Walaupun kadang saya merasa jenuh menjadi desdoc dan juga sering mengeluh ketika dikejar semua deadline, saya sekarang bersyukur sudah menyelesaikan semua tugas saya dan udah bisa ngerasain banyak kepanitian di FEB. (berlanjut)
0 Comments
|
Author
Seeking for new experiences and happiness. Writting to express not impress. Archives
January 2022
|