Lahir dan besar di Jakarta, Kota Tua pada dasarnya bukan objek wisata baru bagi saya. Sebelumnya saya sudah pernah mengunjungi Kota Tua yang penuh dengan sejarah mengingat letaknya geografisnya di utara Jakarta yang secara spesifik dekat dengan pelabuhan Sunda Kelapa yang zaman dahulu menjadi salah satu jantung dari arus perdagangan di Indonesia. Pada perjalanan hari ini, saya ditemani oleh seorang sahabat saya sewaktu SMP bernama Anindya. Kebetulan kami memang sedang liburan semester walaupun berbeda universitas. Jadi, untuk membunuh kebosanan, kami memutuskan untuk berjalan-jalan sekitaran Jakarta. Rencana jalan-jalan ini pada dasarnya spontanitas dan tidak terlalu direncanakan. Pada awalnya kami malah berniat ke Blok M karena Anin ingin mencari VCD musik band-band Indie. Namun setelah naik KRL Commuter Line jurusan ke Kota Tua, kami malah keliling kota tua. Hehe. Setelah berjalan keluar dari Stasiun Jakarta Kota, kami lalu mengunjungi Museum Bank Indonesia yang letaknya tidak jauh dari jembatan penyebrangan bawah tanah Jakarta Kota. Museum ini menyajikan informasi mengenai Bank Indonesia, mulai dari peran, perjalanan, sejarah, dan koleksi benda bersejarah. Pendapat saya tentang Museum Bank Indonesia. Museum ini menjadi museum terbaik di sekitaran Kota Tua yang pernah saya kunjungi. Kondisinya bersih, terawat, bangunannya artistik, ada bagian yang klasik ada juga yang futuristik, tata letak dan penerangannya cukup rapi dan nyaman, penyampaian informasi dari benda-benda di Museum ini juga teratur dan menarik (apalagi AC nya dingin ^.^). Selain itu, saya dan Anin tidak perlu membayar untuk masuk museum ini, tadi kami hanya diminta untuk memperlihatkan KTM (wow gratis pula). Sehingga, museum ini merupakan museum yang sangat recommended untuk dikunjungi di daerah Kota Tua. Setelah keluar dari Museum Bank Indonesia, kami kemudian melanjutkan jalan-jalan kami ke Museum Fatahilah. Museum ini dulunya merupakan kantor Gubernur (Governor Kantoor) Batavia pada zaman belanda. Selain berfungsi sebagai kantor gubernur, museum ini dulu juga berfungsi sebagai penjara bagi para tahanan. Tidak seperti Museum Bank Indonesia yang baru pertama kali saya kunjungi, saya sudah pernah mengunjungi museum Fatahillah beberapa tahun silam.
Pendapat saya tentang Museum Fatahilah. Hmm.. sebenernya museum ini bagus tapi agak menyayangkan kurangnya perawatan dari museum ini. Sehingga tanpa disadari hal ini bisa mengurangi kenyamanan pengunjung. Selain itu terdapat sejumlah perubahan pada museum ini dibandingkan saat terakhir kali saya kesini seperti perubahan rute, dan taman belakang serta pengunjung harus mengganti sepatu dengan sendal yang disediakan oleh pihak museum (sejujurnya ini bagus untuk menjaga museum tetap bersih). Untuk masuk museum ini, kami membayar Rp3000,- (harga mahasiswa) sedangkan untuk pengunjung dewasa dikenakan biaya sebesar Rp5000,- Museum terakhir yang kami kunjungi adalah museum wayang. Museum ini menampilkan wayang serta boneka khas dari berbagai negara. Pendapat saya tentang museum ini tidak jauh berbeda dengan museum Fatahillah. Museum ini rutenya tidak terlalu panjang, hanya saja koleksinya juga kurang terawat, pencahayaan tidak terlalu mumpuni (and some dolls look kinda creepy..). Harga tiket masuk di museum wayang ini sebesar Rp3000,- (harga mahasiswa). Setelah itu kami memutuskan pulang karena sudah mulai pusing dengan panasnya matahari serta bau amonia dari ulah orang-orang tidak bertanggung jawab yang buang air sembarang di jalan kawasan kota tua (prihatin banget sama hal yang satu ini). See you in the next trip!
0 Comments
Ciao bella!
Diawali sebuah pepatah basi, "tak kenal maka tak sayang", empunya blog mengucapkan selamat datang :) sedikit pemaparan saja. yang punya blog pada dasarnya udah pernah punya blog. tapi karena yang punya blog lumayan pelupa, pemalas dan mageran walaupun punya sepucuk harapan untuk menulis, setelah beberapa bulan ditinggalkan, dia lupa username dan passwordnya. kemudian coba bikin blog baru tapi males ngatur grafisnya. (and again terbengkalai kemudian dihapus) singkat cerita, yang punya blog udah meresmikan blog ini. doakan aja yang punya blog gak pelupa lagi dan gak mageran lagi sehingga bisa berbagi manfaat lewat tulisan. salam hangat, yang punya blog |
Author
Seeking for new experiences and happiness. Writting to express not impress. Archives
January 2022
|