Halo good people. Postingan aku kali ini akan membahas tentang karir (ceilee, padahal masuk kerja juga belom), lebih tepatnya campus hiring yang diadakan KAP Big 4. Jadi, berhubung sudah mulai memasuki hiring day lagi dan mulai banyak temen-temen dan adik tingkat yang nanya mekanisme campus hiring ke aku dan temen-temenku, beberapa temenku menyarankan aku buat bikin ulasan mengenai campus hiring di Big 4 karena kebetulan aku ikut semua tes di keempat KAP tersebut (dan kebetulan juga dari dulu aku emang niat mau nulis topik ini hehehe). Buat anak akuntansi pasti gak asing lagi sama yang namanya Kantor Akuntan Publik (KAP) apalagi yg widely known macam Big 4. Fyi, Big 4 adalah empat KAP internasional yang saat ini terdiri dari PriceWaterhouse Cooper (PWC), Deloitte, Ernst and Young (EY) dan Klynveld Peat Marwick Goerdeler (KPMG). Big 4 sendiri berafiliasi dengan partner-partner di negara operasionalnya. Untuk lebih lengkap bisa lihat website yang bersangkutan. Tiap tahunnya, biasanya big 4 akan melakukan campus hiring untuk merekrut associate mereka. Biasanya campus hiring diadakan di kampus-kampus besar (tapi mahasiswa di luar kampus tersebut biasanya tetap boleh ikut tes kok). Kebetulan keempat KAP tersebut mengadakan campus hiring di kampusku, UGM. Dan alhamdulillah aku ikut semua tesnya hehe (gabut banget emang). Jadi insyallah bisa ngasih review yang konkrit buat teman-teman. Tapi sebelumnya disclaimer dulu ya guys. Semua yang aku tulis disini murni pengalamanku dan subjektifitas opiniku. Apabila terjadi perbedaan mekanisme hiring saat teman-teman ikut pelaksanaan campus hiring, itu merupakan kebijakan KAP yang bersangkutan dan aku tidak bisa memberikan tanggapan apa-apa. Namun, mudah-mudahan tulisan ini bisa memberikan sedikit gambaran ke kalian mengenai campus hiring di Big 4. Jadi kita mulai aja reviewnya. Campus Hiring PwC Dari keempat KAP tersebut, campus hiring yang pertama kali aku ikutin adalah dari PwC. Kebetulan karena PwC mengadakan hiring duluan dibandingkan ketiga KAP yang lain. Aku ikut hiring PwC sekitar bulan November 2017. Informasi pendaftaran hiring tersebar luas di grup angkatan dan poster-poster di lingkungan FEB UGM. Seingetku dulu untuk ikut hiring kita harus daftar dulu via online di link yang tertera di poster rekruitmen. Selanjutnya aku dikirim email invitation sama HR PwC. Dalam email tersebut dijelaskan apa saja yang harus dibawa saat pelaksanaan campus hiring serta diminta untuk mengirimkan motivation letter. Pada hari H pelaksanaan, tes dimulai setelah makan siang. Jadi kita dikasih makan sama souvenir dulu dari PwC hehehe. Tesnya sendiri terdiri dari tiga tes. Pertama adalah psikotes. Soal-soalnya menurutku mirip psikotes SBMPTN/CPNS gitu sih. Tes kedua adalah tes bahasa inggris. Soal-soalnya mirip soal TOEFL. Tingkat kesulitannya menurutku lumayan advance dibandingkan KAP lainnya. Sementara tes terakhir adalah technical test. Khusus pada test ini, soalnya disesuaikan dengan posisi yang kamu apply. Dulu aku apply bagian assurance yakni posisi buat jadi auditor gitu. Seingetku technical test assurance PwC terdiri dari soal intermediate accounting dan auditing. Tapi tingkat kesulitannya menurutku justru masih lumayan mudah dibandingkan KAP yang lain. Kalau belajar dan review materi sebelumnya insyallah bisa ngerjainnya sih menurutku. Setelah itu, pengumuman ujian tulis PwC diumumkan hari itu juga. Sekitar satu jam setelah tes. Hasilnya, banyak kok temenku yang lolos. Kalau aku gimana? Aku sendiri gak lolos hehehe. Sejujurnya dulu aku gak ada niat sama sekali buat ke KAP. Jadi aku ikut-ikut aja yang lainnya daftar. Gak ada persiapan apapun, bahkan motlet baru aku buat H-semalam (jangan ditiru ya). Jadi menurutku sangat wajar sih aku gugur dari tahap awal. Jadi bye-bye PwC. Oh iya, kalau kamu gagal test di PwC, ada kebijakan yang membuat kamu tidak bisa daftar PwC lagi untuk satu tahun. So, kalau kamu memang niat masuk PwC, persiapkan dirimu dengan baik ya. Campus Hiring Deloitte Campus hiring kedua yang aku ikuti adalah campus hiring Deloitte. Aku ikut hiring ini sekitar bulan Maret 2018. Mekanisme awal pendaftaran mirip-mirip PwC sih, kita daftar via online dulu. Bedanya pendaftaran online Deloitte langsung dilakukan di web resminya dan didata langsung tercatat di database Deloitte (kalau PwC seingetku ke link semacam bit.ly gitu). Data personal yang harus diisi lumayan banyak dan lengkap menyangkut posisi yang diapply berikut preferensi industri, alasan mendaftar, hobby dan lain-lain. Selanjutnya, aku dapet email invitation dari Deloitte dan ditelpon juga sama HR Deloitte-nya untuk konfirmasi. Pada hari H, paginya sebelum tes ada semacam seminar company profile dulu dari Deloitte. Setelah makan siang baru dilanjutkan dengan tes. Tes yang diadakan Deloitte hanya dua, yakni tes bahasa inggris dan tes teknikal. Tes Bahasa Inggris-nya sendiri menurutku relatif lebih mudah dibandingkan tes Bahasa Inggris PwC, tapi tes teknikalnya... menurutku yang paling sulit dibandingkan ketiga KAP lainnya. Jadi persiapkan diri kalian baik-baik ya. Pengumuman Deloitte juga dikabarkan langsung hari itu. Tapi bedanya kita gaperlu nunggu hasilnya di kampus, pihak Deloitte akan menelpon 15 orang kandidat dengan nilai tertinggi. Lantas, kalau tidak 15 besar otomatis ditolak kah? Enggak juga kok. Belum tentu kamu gak lolos assesment pertama. Cuma bukan prioritas seperti yang 15 besar itu. Aku sendiri lolos assesment awal Deloitte tapi gak masuk 15 besar. Jadi, statusku di-hold gitu, dan baru ditelpon Deloitte lagi untuk interview bulan September kemarin. Dann, satu lagi perbedaannya dengan PwC, Deloitte gak ada masa blacklistnya. Jadi kalau kamu ditolak, kamu boleh daftar lagi gak perlu nunggu setahun. Campus Hiring EY Campus hiring EY itu jedanya cuma seminggu dari campus hiring Deloitte. Mekanisme awalnya sama persis kok kayak Deloitte, daftar online di website mereka (cuma seingetku, aku juga daftar tertulis ke akademik). Oh iya perbedaan lainnya dengan Deloitte (yang pure semua pendaftarannya dilakukan secara online), di EY kita harus isi formulir cetaknya juga (sejujurnya aku gak ngerti juga, soalnya hal yang diisi pun mirip-mirip sama yang diisi secara online. Menurutku kurang efisien sih). Pada hari H, sama seperti Deloitte, ada pengenalan company profile dulu (Cuma waktu itu aku gak datang karena kelas). Baru siangnya dilanjutkan tes. Tesnya juga sama, ada bahasa inggris dan teknikal. Tingkat kesulitannya? Kalau teknikalnya so-so, mirip PwC menurutku cuma agak sedikit lebih susah. Kalau bahasa inggrisnya menurutku agak susah. Saranku kalau mau niat di EY, perkuat vocabulary kalian juga. Section vocabulary di tes EY lumayan advance menurutku. Hiring EY sejujurnya agak unik sih di mataku hehe. Entah ini di kampusku aja atau gimana. Jadi, ditengah-tengah kita ngerjain soal, bakal dipanggil sekitar 5 orang secara bergantian buat ikut HR-nya keluar ruangan. Aku sendiri baru dapat giliran dipanggil selesai aku mengerjakan soal untungnya. Pas teman-temanku keluar dipanggil itu, aku bertanya-tanya ini kenapa sih disuruh keluar? Ternyata... kami langsung interview sodara-sodara. Iya, diinterview dalam bentuk diskusi panel (makanya dipanggil 5-5). Pertama kita interview dengan HR dulu, interviewnya lebih ke personality kita apakah match dengan culturenya EY. Selanjutnya, kami diinterview langsung sama Partner. Waktu itu yang interview aku adalah Pak Agung Purwanto (yang juga alumni UGM hehe) dan satu lagi partnernya aku lupa namanya siapa. Interviewnya juga lebih kayak ngobrol dan personality assesment. Gak ada teknikal sama sekali. Malah menurutku lebih santai ngobrol sama partner ketimbang sama HR-nya (mungkin HR-nya juga capek udah malem juga). Pengumuman EY diinformasikan via SMS. Sayangnya aku tidak lolos tahap selanjutnya. Dan sama seperti PwC, EY punya sistem blacklist, hanya tidak sampai setahun. Cuma 6 bulan. So, bye-bye EY. Campus Hiring KPMG Ini campus hiring terakhir yang aku ikuti. Tadinya udah males ikut hiring lagi. Tapi untungnya karena dipaksa ndoro putri Muthia Ulfa Mokoginta, yaudah aku akhirnya ikut juga hehehe. Informasi hiring KPMG gak begitu banyak tersebar. Aku sendiri tau dari Mas Yoga Akademik sama dari grup angkatan. Mekanisme awalnya juga sama kayak KAP lainnya, daftar dulu di database web resmi mereka. Hanya ada tambahan konfirmasi lewat SMS pada hiring ini. Pelaksanaan hiring KPMG kali ini di UGM dilakukan di komplek MM UGM, berbeda dengan hiring KAP lain yang dilaksanakan di FEB UGM. Sempet ada miskom juga sampai sana karena mbak-mbak yang jaga registrasinya minta SKL ke peserta dimana posisi kita saat itu masih belum lulus semua. Untungnya ada mas Bangun yang bilang gaperlu SKL. Selanjutnya setelah masuk ruangan, seperti biasa ada pengenalan company profile dulu. Namun menurutku HR KPMG yang paling asyik jelasin mengenai perusahaannya dibandingkan dengan yang lain, jadi suasananya jauh lebih santai (ini honest review lho ya hehe). Agenda selanjutnya adalah pelaksanaan tes. Kategori tesnya ada 3, seperti biasa ada tes bahasa inggris, teknikal dan psikotes. Tingkat kesulitannya? Menurutku standar ya mirip-mirip ketiga KAP lainnya. Hanya saja di tes bahasa inggris KPMG ada part membuat essay, topiknya ditentukan dari soal. Pengumuman lolos assesment diinformasikan hari itu juga, sekitar 1 jam setelah tes selesai. Alhamdulillah aku lolos. Sebenarnya, setelah pengumuman tersebut ada wawancara dengan partner dan manager. Namun karena keterbatasan waktu, sebagian peserta nantinya akan diwawancara di Jakarta. Kebetulan aku dapat giliran wawancara di Jakarta (gak masalah sih karena rumahku di Jakarta juga). Sekitar bulan Mei 2018, aku diundang interview di Jakarta tepatnya di Gedung Wisma GKBI, Gatot Subroto. Agenda interview kali ini adalah wawancara dengan user atau manager. Waktu itu aku diwawancara oleh manager dari financial service dan energy. Yang ditanyain saat interview ada part mengenai personality dan technical. Untuk yang personality wawancara dilakukan menggunakan bahasa Inggris, sedangkan technicalnya boleh menggunakan bahasa Indonesia. Apa aja yang ditanya? Kalau personality lebih ke kepribadian kamu, kegiatan kamu di kampus dan pengalaman organisasi gitu-gitu sih. Kalau technicalnya menurutku kayak kompre (bahkan lebih detail dari kompreku, hehe). Cuma gak setegang kompre juga sih, lebih santai. Saranku di part ini kalian review-review materi audit terutama sekitar siklus audit karena lumayan banyak ditanyain. Selesai interview, aku disuruh nunggu sekitar 10 menit untuk mereka diskusi (tapi gak nyampe 10 menit udah selesai juga sih). Setelah aku dipanggil HR-nya dan diinformasikan kalo user udah setuju sama aku dan aku boleh lanjut interview dengan partner. Seharusnya aku interview dengan partner hari itu juga, karena aku domisili luar kota. Tapi karena ada sedikit miskom, aku baru interview dengan partner awal Juni 2018. Aku diinterview oleh Ibu Liana dari Financial Service. Interviewnya udah gak membahas teknikal lagi sih kalau aku. Lebih ke personality dan pengalaman. Oh iya karena skripsiku membahas tentang perbankan, ibunya nanya-nanya juga soal skripsiku. Overall interview, sedikit tegang karena aku grogi ditanyain ibunya soalnya beliau terlihat sangat tegas hehe. Tapi Bu Liana baik kok. Diakhir interview suasana lebih cair dari awal interview. Selesai interview, seperti biasa aku disuruh nunggu. Gak lama, HR-nya nyamperin aku dan ngajak ke ruangan khusus, disitu aku dikasih tau kalau aku sudah diapproved sama partner. Dan hari itu juga aku sign kontrak kerja. So, udah bisa ditebak kan aku diterima kerja dimana? Begitulah pengalamanku ikut hiring-hiring KAP di kampus. Lantas, dari ikut keempat hiring tersebeut, ada gak sih pelajaran aku dapetin? Pastinya ada. Pertama, pastinya aku dapet banyak pengalaman dan pelajaran. Kayak aku tau aku harus prepare dulu sebelum memulai sesuatu, belajar berkomunikasi sama orang lain terutama pihak-pihak berkepentingan kayak partner dan manajer dan mereview ulang apa yang aku pelajari di kampus. Kedua, aku belajar buat gak kebanyakan takut dan worry, dari tes-tes tersebut baru aku sadari kalau aku justru sukses di bagian yang aku gak terlalu worry. Let God do the rest lah pokoknya. Ketiga dan yang paling penting, aku belajar kalau rezeki itu udah ada yang ngatur. Dari empat hiring yang aku ikuti, aku Cuma diterima di dua KAP. Malah salah satunya aku sempat di-hold selama beberapa bulan. Jadi seandainya kalian gagal saat ikut hiring, gak perlu sedih dan berkecil hati. Bukan berarti kalian tidak berkualitas tapi mungkin memang belum rezekinya disitu. Masih banyak kesempatan lain menanti di luar sana. Tetap semangat dan jadikan pelajaran dan pengalaman. Goodluck buat yang mau ikut campus hiring! Semoga tulisanku bermanfaat buat teman-teman semua. Kalau ada pertanyaan, feel free to ask! Bonus:
Souvenir-souvenir yang aku dapet selama ikut hiring (motivasi terselubung ikut hiring). Memang cuma ada tiga. Aku gak dapet souvenir dari EY (sebenernya ada, tapi baru bisa dapet kalau partisipasi di seminarnya, aku kan gak dateng seminarnya, hehehe)
5 Comments
Rianto Pasaribu
22/8/2019 08:55:28 am
Wah seru ya, terimakasih ceritanya mba, sukses ya karir nya, Amin.
Reply
aya
21/10/2019 06:39:30 am
kak mau tanya, untuk di KPMG apa ada sistem blacklist juga seperti di EY & PWC? makasih kak sebelumnya & sukses selalu.. :D
Reply
jo
25/10/2020 09:37:40 am
Kak, kalau KPMG kan ada interview by partner, itu all in english kah?
Reply
Devi Citra Pratiwi
26/10/2020 11:29:49 am
kalo aku dulu sih gak full. soalnya partnernya orang indonesia. jadi awalnya diinterview pake english tapi endingnya diajak ngomong pake b.indo. tapi kalo kamu daper partner yg expat pasti full english. jadi prepare for the worst
Reply
Zely
12/6/2022 11:00:05 pm
hai kak. terima kasih banyak untuk cerita-ceritanya. sangat insighful dan bermanfaat.
Reply
Leave a Reply. |
Author
Seeking for new experiences and happiness. Writting to express not impress. Archives
January 2022
|